JPI Class On The Moon: Ariny NH dan Eka Wahyu Manduri Kupas Tuntas Segala Hal Tentang Novel dan Penerbitan

Penulis: Pati Imanuel LW        Editor: Nindya Maharani

Foto: Eka Wahyu Manduri

Istilah "penerbitan" tentu sudah tidak asing lagi didengar telinga. Sungguh sebuah impian bagi setiap penulis apabila naskah ceritanya berhasil diterbitkan menjadi karya cetak yang dapat dinikmati para pembaca.

Untuk mewujudkan impian itu dibutuhkan usaha dan tekad yang kuat dari penulis. Selain itu, para penulis juga harus mengetahui dan paham tentang  penerbitan yang kelak akan menjadi tempat untuk menerbitkan naskahnya.

Hari Senin (7/6), JPI Class On The Moon kembali digelar dengan mengangkat tema yang luar biasa yakni "Mengenal Segala Hal tentang Novel dan Penerbitan". Grup kepenulisan online yang  memiliki 153 anggota terverifikasi ini berhasil menghadirkan dua orang mentor yang tentunya  ahli di dunia novel dan penerbitan, Arini NH dan Eka Wahyu Manduri. 

Pertama-tama, kelas dimulai dengan sesi perkenalan mentor, Arini NH. Selanjutnya, penulis sekaligus CEO AT Press itu menjelaskan mengenai jenis-jenis dan sistem-sistem dari penerbitan. "Indie label, sama kayak mayor. Seleksi. Dapat buku terbit. Cuma bedanya, hanya jual online dan sistem PO," jelas Ariny kepada para peserta JPI Class On The Moon. 

Selain itu, Ariny juga  mengungkapkan bahwa ada 8 hal yang dapat membuat naskah diacc oleh penerbitan mayor. Berikut ini 8 hal yang dapat membuat naskah diacc oleh penerbitan mayor: 
  1. Memperbanyak membaca novel-novel hasil terbitan penerbitan mayor yang ingin dituju.
  2. Menghindari pemakaian opening cuaca dalam cerita. 
  3. Memperhatikan kerapian penulisan naskah seperti justify dan tabulasi. 
  4. Memperhatikan PUEBI, tanda baca, kata sapaan, dan dialog tag naskah. 
  5. Mampu membedakan penulisan kata yang harus disambung dan dipisah dalam cerita. 
  6. Memperkuat karakter tokoh cerita dengan cara menjelaskan fisik, sifat, kebiasaan unik tokoh, lata belakang keluar, visi misi dan hal lainnya tentang tokoh. 
  7. Jangan menggunakan tokoh yang "mubazir" atau "sekali muncul" dalam cerita! 
  8. Menghindari adegan tabrakan, amnesia, anak yang tertukar atau terpisah dari orang tuanya, dan adegan lainnya yang sudah sering dipakai dalam sinetron Indonesia.
Itulah delapan hal yang dapat membuat naskah diacc oleh penerbitan mayor. Setelah itu kelas langsung disambung dengan sharing Eka Wahyu Manduri seputar perjuangannya bekerja dan menerbitkan penerbitan Eka Pusaka.

"Penerbitan memang semaksimal mungkin bekerja untuk membukukan karyamu, tetapi kami ada bagian sendiri-sendiri," ungkapnya saat sesi sharing JPI Class On The Moon. Ternyata di balik sebuah penerbitan yang berhasil menerbitkan karya cetak para penulis, di baliknya tersimpan juga banyak kisah dan cerita perjuangan. (PILW)

Posting Komentar untuk "JPI Class On The Moon: Ariny NH dan Eka Wahyu Manduri Kupas Tuntas Segala Hal Tentang Novel dan Penerbitan"