Masuk dalam Manajemen PSBI 1928, Endik Koeswoyo Ungkap Alasannya

Sepak bola tidak sekedar industri olahraga, tapi juga industri hiburan. Kombinasi antara olah raga dan hiburan di era digital kian lama kian dinanti. Peluang bisnis pun semakin terbuka lebar. Hal ini terbukti saat beberapa klub sepak bola di Indonesia mulai dilirik oleh figur publik dan pengusaha.

Sebut saja, Raffi Ahmad yang mengakuisisi RANS Cilegon FC, Gilang Juragan 99 yang menjadi Presiden klub Arema FC, dan Gading Marten yang menjadi Wakil Presiden Marketing Persik Kediri. 

Deretan nama selebritis dan pengusaha tersebut menjadi bukti bahwa industri persepakbolaan di Indonesia semakin menjanjikan.

Endik Koeswoyo, penulis skenario film, FTV, dan web series menjadi sosok yang baru-baru ini mengabarkan tentang masuknya ia dalam manajemen klub sepak bola PSBI 1928. Endik memilih klub sepak bola PSBI 1928 sebagai tempat pelabuhannya usai dirinya memutuskan bermukim di tanah kelahiran Bung Karno.

Informasi ini didapat dari unggahan media sosial resmi PSBI 1928 yang dipublikasikan pada 14 Januari 2022. Unggahan video yang dibagikan melalui youtube dengan kanal PSBI Blitar 1928 menampakkan keseriusan Endik saat berbincang dengan manajemen PSBI, Herry Noegroho (Komisaris Utama PSBI), Wima Brahmantya (Presiden PSBI), dan Randu Ramaditya (Manager PSBI). 

Entah apa yang dibahas, namun yang pasti pembicaran internal antara manajemen PSBI dengan Endik ramai diperbincangkan di dunia persepakbolaan.

Nilai histori yang panjang membuat pendiri Jaringan Penulis Indonesia ini tertarik untuk mengenal lebih dekat klub Singo Lodro.

"Jadi, sebenarnya sejarah panjang PSBI yang membuat saya itu sangat tertarik untuk menggali lebih dalam, kenapa namanya Persatuan Sepak bola Bangsa Indonesia bukan Persatuan Sepak bola Blitar. Kenapa PSBI lahir itu enggak jauh dari Sumpah Pemuda bahkan ditahun yang sama 1928," tutur Endik yang pernah mengenyam pendidikan di SMAN 1 Sutojayan, Blitar.

Endik Koeswoyo yang juga penulis buku sejarah ini ingin mengungkap asal-usul didirikannya Persatuan Sepak Bola Bangsa Indonesia ke Indonesia hingga kemudian dibawa ke Blitar.

"Jadi kenapa saya memilih bergabung dengan PSBI karena PSBI itu punya sejarah yang sangat panjang yang belum terpecahkan, yang membuat saya selalu ingin tahu, ingin tahu dan ingin tahu tentang historis itu," jelas penulis novel film Love For Sale yang dibintangi Gading Marten ini.

Masuknya Endik Koeswoyo ke klub PSBI ini semakin menambah daya tarik suporter pada klub PSBI 1928 dan juga menjadi bukti keseriusan klub untuk mengelola tim secara profesional dan mandiri. (IR)



Impron Rosadi
Impron Rosadi Hai, saya pemuda dari Desa Wisata Serang Blitar. Punya hobi berolahraga, kini saya tengah memfokuskan diri untuk menulis dan menjadi kreator konten. Salam kenal ya.

Posting Komentar untuk "Masuk dalam Manajemen PSBI 1928, Endik Koeswoyo Ungkap Alasannya "